Perlindungan dan konservasi warisan pendidikan tidak hanya berarti melestarikan aset budaya tetapi juga, pada saat yang sama, merayakan pendidikan sebagai salah satu tugas dasar manusia.
Mungkin banyak masyarakat Indonesia masih belum mengenal
World Heritage Day (Hari Warisan Dunia) yang diperingati tiap tanggal 18 April di seluruh dunia. Tujuan peringatan adalah untuk merayakan keragaman warisan budaya di seluruh dunia.
World Heritage Day memang tidak populer di Indonesia, dan pemerintah Indonesia sendiri nampaknya tak tertarik mendorong masyarakat untuk memperingati
World Heritage Day. World Heritage Day ini digagas oleh ICOMOS
(International Council on Monuments and Sites) pada tahun 1982. ICOMOS adalah NGO yang bergerak di bidang konvervasi dan perlindungan warisan budaya yang berbentuk tempat atau bangunan. Organisasi ini berbasis di Paris.
World Heritage Day juga dikenal sebutan
The International Day on Monuments and Sites. Pada tahun 2013 ini ICOMOS menetapkan tema peringatannya adalah
Heritage of Education (Warisan Pendidikan).
Tema Heritage of Education
Meskipun mungkin untuk menemukan beberapa definisi pendidikan, semuanya mengacu pada suatu bentuk pembelajaran di mana pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan juga berarti transmisi keyakinan dan nilai-nilai dan karenanya dapat dianggap sebagai salah satu sarana utama untuk membangun masa depan.