Kamis, 30 Desember 2010

Pesta Boneka 2010

                 Adam Gifari dalam pentas Wayang Beber Kota 'Pasar Ilang Kumandange' 
di Pesta Boneka 2010 (foto: Agung PW)

Bentuk pementasan wayang kancil sudah digunakan sebagai media pendidikan  untuk pendidikan anak-anak di tingkat sekolah dasar di Belanda dan Jerman.

Ketika rombongan Wayang Beber Kota (WBK) pada 14 Desember 2010, sekitar pk 16.00 wib,  tiba dan memasuki kawasan kampung Tembi Contemporary, di desa Tembi, Kabupaten Bantul, kondisi halaman tempat pentas Pesta Boneka becek dan digenangi air. Hujan rintik-rintik masih menemani rombongan WBK.  Namun kondisi tersebut tak menyurutkan anak-anak muda Tembi Contemporary untuk berkesenian.

Meski dalam kondisi hujan, semangat berkesenian terus menggeliat.  Grup WBK yang kali ini menampilkan dalang cilik Adam Gifari (Solo)  yang berusia 9 tahun, dan berkolaborasi dengan dengan ibu-ibu Desa Kotakan, Kabupaten Sukoharjo, sebagai pengiring music pentas WBK, langsung latihan dengan penuh semangat untuk beradaptasi dengan ruang pentas. Dalam seni pertunjukan yang paling sulit adalah membaca dan menaklukkan ruang agar bisa tampil maksimal. Ruang  belum menjadi tempat kalau si pelaku belum bisa memaknai fungsinya.
Acara pementasan dimulai pk.19.00, meskipun hujan gerimis penonton makin malam makin berjubel.  Pentas diawali oleh WBK, lalu Automne 2085, Sanggar Wayang Kancil, dan terakhir Wayang Hip Hop. Apa yang tersirat dari peristiwa kesenian ini adalah spirit edukatif dan menghadirkan ketulusan  untuk berinteraksi dan berbagi ide dan persahabatan di tengah-tengah kekacauan wajah sosial dan politik Indonesia. Rasa tulus inilah yang makin langkah di negeri ini.
Dalam konteks edukatif, menurut Ki Ledjar Soebroto yang akrab dipanggil Mbah Ledjar, seniman wayang kancil, bentuk pementasan wayang kancil sudah digunakan sebagai media pendidikan  untuk pendidikan anak-anak di tingkat sekolah dasar di Belanda dan Jerman, untuk mengurangi tingkat stress anak-anak dalam belajar matematika.  Penuturan Mbah Ledjar tersebut cukup menarik untuk mempertanyakan pada dunia pendidikan Indonesia. Sudahkah sistem pendidikan Indonesia peduli dan bangga terhadap kekayaan seni negerinya  sendiri untuk meningkatkan kecerdasan kurikulum? Sedangkan kini banyak anak-anak stress karena terlalu sering diberi pekerjaan rumah oleh guru dan mereka lebih banyak belajar menghafal daripada proses  pendidikan memahami.  Di sisi lain lain negara-negara maju makin cerdas menyusun kurikumnya.
Para penampil pada Pesta Boneka 2010 ini adalah grup Wayang Beber Kota (Solo), Automne 2085 (grup teater boneka dari Prancis), Wayang Hip Hop (Yogyakarta),  Sanggar Wayang Kancil (Yogyakarta), Sanggar Boneka Indonesia (Yogyakarta), dan ada workhop puppet theatre oleh Papermoon Puppet Theatre serta Visual Exhibition oleh Iwan Effendi featuring Papermoon Puppet Theatre: Artworks of Mwarthirika’. Pesta Boneka adalah sebuah perayaan seni teater figure (boneka, wayang, obyek) yang diprakarsai oleh Papermoon Puppet Theatre, kelompok yang melakukan eksperimen seni teater boneka kontemporer sejak tahun 2006. Pesta Boneka pertama kali diadakan pada 2008, suatu festival dua tahunan. (apw).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar