Subak merupakan organisasi masyarakat petani tradisional Bali yang mengatur sistem pengelolaan irigasi persawahan berdasarkan pada pola pikir harmoni dan
kebersamaan yang berlandaskan pada aturan-aturan formal dan nilai-nilai agama.
Terciptanya sistem subak ini disebabkan
lingkungan topografi dan kondisi sungai-sungai di Bali yang cenderung curam -
suatu cara bagaimana mengatasi kendala
jarak dari sumber mata air menuju persawahan karena perbedaan jarak dari
sawah terhadap sumber mata air, air tetap bisa didistribusikan secara merata dan adil ke sawah-sawah petani
dengan spirit religiositas. Selain itu,
ciri khas Subak, yaitu terdapat pura di sawah sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan.
Keindahan lanskap subak dan filosofi Bali ‘Tri Hita Karana’ yang mencerminkan
hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan
Sang Pencipta diusulkan sebagai World Heritage pada 2000 ke UNESCO. Lanskap subak
yang diusulkan adalah pura subak Danu Batur,
Danau Batur, subak Pakerisan, subak Catur Angga Batukaru, dan Pura Taman
Ayun. Dan pada 29 Juni 2012 telah ditetapkan sebagai Wold
Heritage (warisan dunia) pada sidang ke-36 World Heritage Committee (WHC)
United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), di
Saint Petersburg, Rusia.
Suasana Sidang di Unesco dalam penetapan Suk sebagai World Heritage |
Dengan diakuinya Subak sebagai World Heritage, akan mengingatkan kita terhadap krisis air di Jawa dan Bali pada
2015. Nilai-nilai yang terkandung pada subak patut kita renungkan untuk tetap
menjaga kelestarian sumber mata air untuk mencegah privatisasi air secara
besar-besaran di masa depan. Sistem subak petani Bali telah menunjukkan bahwa
nilai-nilai tradisional subak akan menjadi sistem irigasi masa depan. Oleh karena itu, yang perlu
dipikirkan adalah bagaimana mempertahankan lanskap subak untuk tak dijual kepada investor yang akan melakukan
alih lahan. Karena masyarakat sekarang lebih mengedepankan aspek ekonomi
daripada menjaga aspek pelestarian nilai-nilai budaya. Untuk itu perlu
memperkuat dukungan terhadap lembaga ekonomi tani di Bali , misalnya koperasi tani, kredit usaha tani atau sektor
ekonomi mikro lainnya yang mendorong penguatan hajat hidup petani. (pelbagai sumber)
---------
Foto subak (sumber: http://wahw33d.blogspot.com
Foto Sidang Unesco dalam penetapan Subak sebagai Worl Heritage (sumber: www.kemlu.go.id/moscow)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar