Kamis, 22 Maret 2012

Gulungan Wayang Beber Pacitan Harus Dirawat



Pada 2006, saya, Dani Iswardana (pelukis wayang beber kontemporer) dan Tri Ganjar Wicaksono (dalang) dan dua teman dari Bali, melakukan perjalanan mengunjungi Desa Donorejo, Pacitan, untuk melihat artefak gulungan wayang beber yang asli. Wayang beber Pacitan ini peninggalan dari masa  akhir abad 15 zaman Kdrajaan Majapahit. 


Untuk membuka gulungan ini salah satu kerabat almarhum dalang wayang beber keturunan ke-13 Ki Mardi Guno Carita, perlu membakar kemenyan dulu. Ketika gulungan wayang beber itu dibuka,  alangkah kagetnya, saya melihat gulungan wayang itu begitu banyak tembelan kertas samak (sampul) warna coklat dan kondisi gulungan wayang beber berbahan daluwang itu begitu rapuh dan memprihatinkan. Ada 6 gulung wayang beber, dan masing-masing gulungan terdapat 4 scene.

Dalam hati saya bertanya, mengapa tidak ada arkeolog dari BP3 (Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala) untuk melakukan tindakan perawatan terhadap gulungan wayang beber pacitan tersebut? Kepedulian yang bagaimana yang sekarang dilakukan oleh Pemkab Pacitan terhadap pelestarian artefak wayang beber tersebut? 
Sampai kini saya tak tahu jawabannya, kenapa hal itu bisa terjadi. Sebenarnya, masyarakat Pacitan harus bangga dengan warisan budaya wayang beber itu, apalagi Presiden SBY berasal dari Pacitan.Aneh! Tak ada langkah serius untuk perawatan gulungan wayang beber Pacitan. Cukup ironis. padahal  UNESCO telah menyatakan Wayang   sebagai world heritage pada 7 November 2003.

Dalam hati saya bertanya lagi, apakah tidak ada dana untuk perawatan wayang beber Pacitan tersebut? Ah, masak sih sampai seperti itu. Lha wong pesta korupsi negeri ini sudah bersifat harian. Selanjutnya, jika sudah ada tindakan perawatan, lalu disimpan di mana? Apakah Pemkab Pacitan tak punya inisiatif mendirikan Museum Wayang Beber untuk penyimpanan wayang beber asli dan karya-karya wayang beber kontemporer?  
Saya hanya bisa berimajinasi, jika wayang beber sudah dirawat oleh BP3 dan disimpan di Museum Wayang Beber Pacitan di suatu masa, pasti anak-anak negeri ini akan bangga dengan warisan budayanya dan makin kental keindonesiaannya. (apw)
*****





Tidak ada komentar:

Posting Komentar