Bahasa bukan sekedar deretan huruf dan kata-kata yang
terangkai menjadi kalimat. Bahasa yang terdiri dari goresan-goresan garis yang
membentuk simbol-simbol yang nempunyai makna dan nilai komunikasi seperti
kaligafi Arab, Cina, Jepang, Korea, Pali, Sansekerta dan Jawa, bukan hanya
sekedar kumpulan garis, melainkan mengandung peristiwa kehidupan, nilai, makna, dan pergulatan identitas kultural dari suatu
bangsa.
Kaligrafi aksara Jawa, alat komunikasi masyarakat Jawa di
masa lalu kini sudah bukan menjadi
bagian yang penting bagi kehidupan masyarakat Jawa sekarang. Kaligrafi Jawa
kini sudah menjadi artefak atau hanya digunakan untuk tulisan di souvenir atau
hanya menjadi tulisan nama jalan atau hanya penanda identitas Jawa.
Aksara Tubuh
Aksara
Jawa dalam konteks sebagai bagian Indonesian
cultural heritage, menjadi inspirasi ide karya tari oleh koreografer Bobby Ary Setiawan yang sekaligus pimpinan grup tari Independent
Expression - dengan judul Aksara Tubuh.
Menurut Bobby, penulisan aksara Jawa mempunyai keunikan, sama halnya
dengan membuat tulisan kaligrafi Arab, Cina,
penulisan aksara jawa perlu tekhnik khusus yang harus dipelajari, tebal
tipisnya garis dan juga pemaknaan yang terkandung didalam setiap huruf menjadi
cermatan yang hendak dipelajari lebih dalam oleh koreografer.
Selanjutnya,
Bobby menegaskan bahwa ide mengenai `Aksara Jawa adalah sebagai salah satu usaha
koreografer untuk mengenalkan aksara Jawa sebagai satu kekayaan budaya tradisi
yang patut untuk dipertahankan keberadaannya sebagai bagian dari teks nenek
moyang melalui media gerak tubuh. Selain aspek unsur pendukung yang lain dalam
karya ini nantinya bukan hanya tubuh yang bergerak tetapi bagaimana teks
menyatu dengan tubuh.
Apa yang dilakukan oleh
Independent Expression dalam karya barunya ‘Aksara Tubuh’ merupakan usaha
konkret pelestarian dalam medium seni tari untuk merebut identitas
keindonesiaan. Bahwa Indonesia
pun mempunyai kaligrafi Jawa seperti Jepang, Cina,
Arab dan Korea.
Independent Expression
Independent Expression adalah grup tari yang anggotanya
penari-penari muda yang berbasis di Solo. Grup tari ini didirikan pada tahun
2002 dan tiap anggotanya secara bergantian menciptakan karya tari. Tiap anggota
tidak hanya menari, melainkan harus bisa mencipta sebagai koreografer. Suatu
grup tari menekankan pada pendekatan laboratorium proses, menggali dan
mengoptimalkan potensi invididu.
Karya-karya tari Independent Expression sebelumnya sudah
dipentaskan di beberapa kota besar Indonesia.
Adapun karya tari yang telah tercipta
oleh koreografer Bobby Ari Setiawan adalah Suara I Bumi (2002), Evolution
(2004), Touch The Space (2004), Cyclus
so Close (2005), Yuda (2005), Kubro Gaul (2005), Zebra Cross (2009);
koreografer Agus Margiyanto: “ . . & . . ” (2005), Hari ke-50 (2006), Me-I
(2009); koreografer Dedy Satya Amijaya: Bercermin (2006), Garis Lurus (2008),
Bujang Ganong Gandrung (2008).
Hubungi kami
Untuk siapa saja – lembaga,
invidu dan profesional, yang tertarik mengundang Independent Expression untuk pentas
atau workshop tari Aksara Tubuh, bisa menghubungi alamat di bawah ini:
Office
Independent Expression
Jaten, Rt 4/Rw 2 Ngringo
Karanganyar, Surakarta
Jawa Tengah, Indonesia 57772
Contact Person
Gambuh Widya L. 0856 2500 925
Adi Kusuma F. A. 0856 471 911 42
Email : independent_expression@yahoo.com
writitten by agung pw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar