Memperingati Koreografi Kehidupan yang Tiada Akhir
oleh Sidi Larbi
Cherkaoui
Melalui waktu, melalui usia, apa
yang bertahan
adalah sebagian besar seni. Seni tampaknya menjadi daun umat
manusia, yaitu segala sesuatu untuk diwariskan - apakah
warisan melalui bangunan, buku, lukisan, musik, gerakan, atau tarian. Dalam hal ini, saya pikir tarian sebagai warisan yang terkini, pelajaran sejarah paling up-to-date, karena tarian terhubung secara konstan dengan masa lalu yang terkini dan
hanya bisa terjadi di masa
sekarang.
Menari juga, entah bagaimana, tidak mengenal batas-batas, dengan cara yang sama seperti seni lainnya. Bahkan
ketika gaya tertentu mencoba membatasi dirinya sendiri atau bekerja dalam suatu bingkai; gerakan kehidupan, koreografinya dan kebutuhannya terus berubah: hal
tersebut bekerja secara cepat, membiarkan gaya
tertentu berbaur dengan gaya lainnya. Semuanya terlibat dengan
segala sesuatu, secara alami, dan tari mengendap hanya dalam
ruang yang dimilikinya, yaitu masa kini yang selalu berubah.
Saya percaya, tari mungkin salah satu
bentuk ekspresi yang paling jujur bagi
kita untuk menghargainya. Karena
ketika orang menari, baik dalam pentas balet, memperjuangkan
hip-hop, pertunjukan kontemporer bawah tanah atau hanya di
diskotik, ekspresi tari bebas, jarang ada
kebohongan yang disebarkan dari setiap
topeng yang dikenakan. Orang saling
merefleksikan satu sama lainnya secara konstan, tetapi
ketika mereka menari, mungkin apa yang paling banyak
direfleksikan adalah momen kejujuran.
Dengan bergerak seperti orang lain, dengan bergerak
bersama orang lain dan dengan menyaksikan mereka bergerak, kita
dapat merasakan emosi terdalam mereka,
memikirkan pikiran mereka dan
terhubung ke energi mereka. Hal
ini, mungkin, maka kita dapat
mengenal dan memahami mereka dengan
jelas.
Saya suka berpikir tentang pertunjukan tari sebagai perayaan hidup bersama (co-existence), suatu cara untuk saling memberi dan menciptakan ruang dan waktu. Kita cenderung melupakan hal tersebut, tetapi keindahan yang mendasari pertunjukan adalah terutama konvergensi massa orang (pertemuan banyak orang di satu tempat), satu duduk di sebelah lain, semua berbagi di saat yang sama. Tidak ada hal yang pribadi tentang hal itu; pertunjukan adalah suatu pengalaman yang sangat sosial. Kita semua berkumpul untuk upacara ini, yang merupakan ikatan kita dengan pertunjukan, ikatan kita dengan masa sekarang yang sama.
Saya suka berpikir tentang pertunjukan tari sebagai perayaan hidup bersama (co-existence), suatu cara untuk saling memberi dan menciptakan ruang dan waktu. Kita cenderung melupakan hal tersebut, tetapi keindahan yang mendasari pertunjukan adalah terutama konvergensi massa orang (pertemuan banyak orang di satu tempat), satu duduk di sebelah lain, semua berbagi di saat yang sama. Tidak ada hal yang pribadi tentang hal itu; pertunjukan adalah suatu pengalaman yang sangat sosial. Kita semua berkumpul untuk upacara ini, yang merupakan ikatan kita dengan pertunjukan, ikatan kita dengan masa sekarang yang sama.
Jadi, pada tahun 2012, saya ingin semua orang banyak menari. Dengan tak melupakan semua persoalan tahun
2011, tetapi sebaliknya, untuk menangani
orang-orang secara
kreatif, menarilah di sekitar
mereka, untuk lenemukan cara untuk
saling terlibat satu sama lain dan
terhadap dunia, untuk terlibat dengan
kehidupan sebagai bagian dari koreografi yang tak
pernah berakhir. Menari untuk
menemukan kejujuran dan untuk
mengirimkan, merefleksikan dan merayakan
kejujuran. "
translated by agung priyo wibowo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar