Jokowi |
The
City Mayors Foundation (CMF)
atau Yayasan Walikota Sedunia lewat situs webnya www.worldmayor.com, pada 8 Januari 2013 telah merilis Daftar Walikota
Terbaik Sedunia Tahun 2012. Terdapat 10
walikota yang memperoleh anugerah The
World Mayor Prize. Ir. Joko
Widodo atau Jokowi,
yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta masuk dalam urutan ketiga. Urutan
pertama ditempati oleh Inaki Azkuna, Walikota Bilbao, Spanyol, dan urutan kedua
ditempati Lisa Scaffidi, Walikota Perth, Australia.
Daftar 10 Walikota Terbaik Dunia 2012
1. Inaki
Azkuna, Bilbao, Spanyol;
2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia;
3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia;
4. Regis Labeaume, Quebec City, Kanada;
5. John F Cook, El Paso, AS;
6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan;
7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru;
8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Philippines;
9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair;
10. Alfonso Sanchez Garza, Matamoros, Mexico.
2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia;
3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia;
4. Regis Labeaume, Quebec City, Kanada;
5. John F Cook, El Paso, AS;
6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan;
7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru;
8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Philippines;
9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair;
10. Alfonso Sanchez Garza, Matamoros, Mexico.
CMF menganugerahkan The World Mayor Prize (TWMP) tiap dua tahun sekali bagi walikota yang telah
memberikan kontribusi luar biasa kepada masyarakatnya dan mengembangkan visi
bagi kehidupan dan pekerjaan urban yang
relevan dengan kota-kota di seluruh dunia.
TWMP adalah bagian dari proyek CMF yang disebut
World Mayor Project (WMP).
WMP adalah suatu proyek yang diciptakan dan
diorganisir oleh CMF yang
bertujuan mengangkat profil walikota-walikota sedunia, serta memberi
penghargaan kepada para walikota yang telah memberikan kontribusi secara jangka
panjang kepada masyarakatnya dan berkomitmen pada kesejateraan masyarakat kota
baik di level nasional maupun internasional. Menurut penduduk kota dari semua
benua, walikota yang hebat harus memiliki kualitas: jujur, punya kemampuan keadership dan
bervisi, kemampuan manajemen yang baik,
kesadaran sosial dan ekonomi, mampu memberikan rasa aman dan melindungi
lingkungan, serta mempunyai keahlian mengelola relasi yang baik terhadap keberagaman budaya,
suku dan latar belakan sosial. WMP dimulai pada tahun 2004. CMF menetapkan tahun
2003 sebagai suatu urban think tank
dan kampanye organisasi, yaitu suatu instrumen promosi yang baik, pemerintah
lokal yang terbuka dan jujur melalui Kode Etik.
Menurut CMF, terpilihnya Jokowi sebagai walikota
terbaik ketiga dunia, disebabkan keberhasilan Jokowi ketika menjabat Walikota
Solo, berhasil merubah citra Kota Solo dari citra kota yang penuh kekerasan
(dampak kasus terorisme) menjadi kota seni dan budaya yang menari perhatian wisatawan
dunia. Selain itu, kampanyenya terhadap antikorupsi membuatnya bereputasi sebagai politisi yang paling jujur
di Indonesia. Dan ia juga menolak mengambil gaji selama menjabat Walikota Solo.
Sedangkan Inaki Azkuna, Walikota Bilbao Spanyol,
yang menempati urutan pertama Walikota Terbaik Dunia 2012, menurut CMF, telah
berhasil mentransformasikan dari kota industri yang buruk di Provinsi Basque,
Spanyol, menjadi pusat pariwisata dan seni dunia
Pada tahun 1990-an Kota Bilbao memutuskan
membelanjakan uang sebesar US$ 230 juta dari dana masyarakat, untuk pendirian
museum modern art. Banyak orang meragukan dan mengkritik, serta menuduh sang walikota hanya membuang-buang
uang. Namun dalam perkembangannya, keputusan
walikota Bilbao membungkam para kritikus. Jumlah pengunjung ke Kota Bilbao
mengalami peningkatan dari 100.000
sebelum pembukaan museum, menjadi 700.000 pengunjung pada 2011 setelah pembukaan museum. Museum Guggenheim
diperkirakan memberi kontribusi sebesar
US$ 3,1 millar kepada GDP Provinsi Basque sejak Oktober 1997. Hingga membuat
Museum Guggenheim menjadi ikon yang setara dengan The Sydney Opera House.
Selama kepemimpinan Inaki, pemerintah lokal Kota Bilbao bebas dari
hutang sampai 2011. Kini Kota Bilbao hanya punya hutang baru untuk
proyek-proyek yang memperkuat masa depan Bilbao.
Lisa Scaffidi |
Urutan kedua Lisa Scaffidi, Walikota Perth,
Australia, dinobatkan karena ia meningkatkan profil Kota Perth di level internasional dan di saat
yang sama ia memprioritaskan isu-isu dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat
banyak, seperti pendidikan dan kesehatan. Ia juga menggunakan media sosial
Facebook dan Twitter dengan para warganya yang tak bisa dicapai dengan cara
tradisional.
Belajar dari mereka
Dari paparan di atas, ada teladan dari Inaki Azkuna, Lisa Scaffidi, dan Jokowi bagi walikota-walikota Indonesia.
Mereka mengenal benar apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakatnya, memahami tata ruang kota, dan
mempunyai program visioner untuk perubahan kota dan masyarakatnya menuju masa
depan yang lebih baik dengan tetap berpijak pada kualitas etos kerja, etika,
kejujuran dan transparansi. Dari Walikota Inaki, museum menjadi spirit untuk
perubahan kotanya. Nampaknya sesuatu yang sepele. Namun di mata Inaki museum
mempunyai kekuatan magnetis untuk mendatangkan wisatawan ke Bilbao. Bagaimana
kesadaran walikota-walikota Indonesia terhadap museum? Apakah walikota-walikota
Indonesia kini punya kesadaran terhadap pentingnya eksistensi suatu museum? Masih
banyak kota-kota kecil di Indonesia yang tak punya museum, seperti Pasuruan,
Probolinggo, Jombang, Mojokerto, dan lain-lain. Mungkin museum masih dianggap tidak penting, masih
lebih penting membangun mall dan ruko-ruko.
Dari Scaffidi, ia cerdas menggunakan media sosial
Facebook dan Twitter sebagai alat komunikasi abad 21, yang mampu menyampaikan
gagasan programnya ke hati masyarakat Perth. Ia mediskusikusian persoalan kota
dan urban planning dengan masyarakat Perth via kedua media sosial itu. Hingga
mampu membangun citra Perth sebagai kota yang nyaman untuk bertempat tinggal
dan berinvestasi. Suatu tantangan bagi walikota-walikota Indonesia untuk
menggunakan piranti komunikasi internet dalam mengkomunikasikan program-programnya
dengan masyarakat.
Dari Jokowi, ia menyadari peristiwa kasus
terorisme di Indonesia lewat pemberitaan media berdampak terhadap citra Kota
Solo sebaga sarang teroris. Menyadari hal itu, Jokowi membuat event-event seni dan
peristiwa budaya di Solo, yang secara implisit menyatakan bahwa tidak benar
Kota Solo adalah kota yang penuh dengan kekerasan. Apa yang dilakukan Jokowi
berdampak pada pemberitaan media, Kota Solo adalah kota aman dan nyaman untuk
dikunjungi. Akhirnya, citra Kota Solo berubah menjadi kota seni-budaya yang
nyaman. Jokowi berhasil membangun citra yang mengandung nilai (value) yang bisa
langsung dirasakan masyarakat Solo. Berharap pada walikota-walikota Indonesia
sekarang bisa membangun citra seindah
rasa nilainya, bukan hanya sekedar slogan.(apw)
*******
Tidak ada komentar:
Posting Komentar