Sabtu, 12 Januari 2013

Belajar dari Tiga Walikota Terbaik Dunia 2012


Jokowi
The City Mayors Foundation (CMF) atau Yayasan Walikota Sedunia lewat situs webnya www.worldmayor.com, pada  8 Januari 2013 telah merilis Daftar Walikota Terbaik Sedunia Tahun 2012.  Terdapat 10 walikota yang memperoleh anugerah The World Mayor Prize.  Ir. Joko Widodo atau Jokowi, yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta masuk dalam urutan ketiga. Urutan pertama ditempati oleh Inaki Azkuna, Walikota Bilbao, Spanyol, dan urutan kedua ditempati Lisa Scaffidi, Walikota Perth, Australia. 

Daftar 10 Walikota Terbaik Dunia 2012
1. Inaki Azkuna, Bilbao, Spanyol;
2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia;
3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia;
4. Regis Labeaume, Quebec City, Kanada;
5. John F Cook, El Paso, AS;
6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan;
7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru;
8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Philippines;
9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair;
10. Alfonso S
anchez Garza, Matamoros, Mexico.

CMF menganugerahkan The World Mayor Prize (TWMP)  tiap dua tahun sekali bagi walikota yang telah memberikan kontribusi luar biasa kepada masyarakatnya dan mengembangkan visi bagi kehidupan dan pekerjaan urban  yang relevan dengan kota-kota di seluruh dunia.  TWMP adalah bagian dari proyek CMF yang disebut World Mayor Project  (WMP).


WMP  adalah suatu proyek yang diciptakan dan diorganisir oleh CMF yang bertujuan mengangkat profil walikota-walikota sedunia, serta memberi penghargaan kepada para walikota yang telah memberikan kontribusi secara jangka panjang kepada masyarakatnya dan berkomitmen pada kesejateraan masyarakat kota baik di level nasional maupun internasional. Menurut penduduk kota dari semua benua, walikota yang hebat harus memiliki kualitas:   jujur, punya kemampuan keadership dan bervisi,   kemampuan manajemen yang baik, kesadaran sosial dan ekonomi, mampu memberikan rasa aman dan melindungi lingkungan, serta mempunyai keahlian mengelola  relasi yang baik terhadap keberagaman budaya, suku dan latar belakan sosial. WMP dimulai pada tahun 2004. CMF menetapkan tahun 2003 sebagai suatu urban think tank dan kampanye organisasi, yaitu suatu instrumen promosi yang baik, pemerintah lokal yang terbuka dan jujur melalui Kode Etik.

Menurut CMF, terpilihnya Jokowi sebagai walikota terbaik ketiga dunia, disebabkan keberhasilan Jokowi ketika menjabat Walikota Solo, berhasil merubah citra Kota Solo dari citra kota yang penuh kekerasan (dampak kasus terorisme) menjadi kota seni dan budaya yang menari perhatian wisatawan dunia. Selain itu, kampanyenya terhadap  antikorupsi membuatnya  bereputasi sebagai politisi yang paling jujur di Indonesia. Dan ia juga menolak mengambil gaji selama menjabat Walikota Solo.
Inaki Azkuna
Sedangkan Inaki Azkuna, Walikota Bilbao Spanyol, yang menempati urutan pertama Walikota Terbaik Dunia 2012, menurut CMF, telah berhasil mentransformasikan dari kota industri yang buruk di Provinsi Basque, Spanyol, menjadi pusat pariwisata dan seni dunia
Pada tahun 1990-an Kota Bilbao memutuskan membelanjakan uang sebesar US$ 230 juta dari dana masyarakat, untuk pendirian museum modern art. Banyak orang meragukan dan mengkritik, serta  menuduh sang walikota hanya membuang-buang uang. Namun dalam perkembangannya,  keputusan walikota Bilbao membungkam para kritikus. Jumlah pengunjung ke Kota Bilbao mengalami peningkatan  dari 100.000 sebelum pembukaan museum, menjadi 700.000 pengunjung  pada 2011 setelah pembukaan museum. Museum Guggenheim diperkirakan  memberi kontribusi sebesar US$ 3,1 millar kepada GDP Provinsi Basque sejak Oktober 1997. Hingga membuat Museum Guggenheim menjadi ikon yang setara dengan The Sydney Opera House. Selama kepemimpinan   Inaki, pemerintah lokal Kota Bilbao bebas dari hutang sampai 2011. Kini Kota Bilbao hanya punya hutang baru untuk proyek-proyek yang memperkuat masa depan Bilbao.

Lisa Scaffidi
Urutan kedua Lisa Scaffidi, Walikota Perth, Australia, dinobatkan karena ia meningkatkan profil    Kota Perth di level internasional dan di saat yang sama ia memprioritaskan isu-isu dasar yang menjadi kebutuhan masyarakat banyak, seperti pendidikan dan kesehatan. Ia juga menggunakan media sosial Facebook dan Twitter dengan para warganya yang tak bisa dicapai dengan cara tradisional.

Belajar dari mereka
Dari paparan di atas, ada teladan dari Inaki Azkuna, Lisa Scaffidi, dan Jokowi bagi walikota-walikota Indonesia. Mereka mengenal benar apa yang menjadi kebutuhan dasar  masyarakatnya, memahami tata ruang kota, dan mempunyai program visioner untuk perubahan kota dan masyarakatnya menuju masa depan yang lebih baik dengan tetap berpijak pada kualitas etos kerja, etika, kejujuran dan transparansi. Dari Walikota Inaki, museum menjadi spirit untuk perubahan kotanya. Nampaknya sesuatu yang sepele. Namun di mata Inaki museum mempunyai kekuatan magnetis untuk mendatangkan wisatawan ke Bilbao. Bagaimana kesadaran walikota-walikota Indonesia terhadap museum? Apakah walikota-walikota Indonesia kini punya kesadaran terhadap pentingnya eksistensi suatu museum? Masih banyak kota-kota kecil di Indonesia yang tak punya museum, seperti Pasuruan, Probolinggo, Jombang, Mojokerto, dan lain-lain.  Mungkin museum masih dianggap tidak penting, masih lebih penting membangun mall dan ruko-ruko.

Dari Scaffidi, ia cerdas menggunakan media sosial Facebook dan Twitter sebagai alat komunikasi abad 21, yang mampu menyampaikan gagasan programnya ke hati masyarakat Perth. Ia mediskusikusian persoalan kota dan urban planning dengan masyarakat Perth via kedua media sosial itu. Hingga mampu membangun citra Perth sebagai kota yang nyaman untuk bertempat tinggal dan berinvestasi. Suatu tantangan bagi walikota-walikota Indonesia untuk menggunakan piranti komunikasi internet dalam mengkomunikasikan program-programnya dengan masyarakat.  

Dari Jokowi, ia menyadari peristiwa kasus terorisme di Indonesia lewat pemberitaan media berdampak terhadap citra Kota Solo sebaga sarang teroris. Menyadari hal itu, Jokowi membuat event-event seni dan peristiwa budaya di Solo, yang secara implisit menyatakan bahwa tidak benar Kota Solo adalah kota yang penuh dengan kekerasan. Apa yang dilakukan Jokowi berdampak pada pemberitaan media, Kota Solo adalah kota aman dan nyaman untuk dikunjungi. Akhirnya, citra Kota Solo berubah menjadi kota seni-budaya yang nyaman. Jokowi berhasil membangun citra yang mengandung nilai (value) yang bisa langsung dirasakan masyarakat Solo.  Berharap pada walikota-walikota Indonesia sekarang  bisa membangun citra seindah rasa nilainya, bukan hanya sekedar slogan.(apw)

*******

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar