Rabu, 17 April 2013

Trowulan Merayakan Hari Pusaka Dunia 2013

Kolam Segaran, Trowulan (Foto: BP3 Jawa Timur)
Kawasan situs Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, menjadi venue acara puncak Hari Pusaka Dunia pada 18 April 2013 .Hari Pusaka Dunia (World Heritage Day) yang juga dikenal dengan sebutan Hari Monumen dan Situs Internasional (The International Day on Monuments and Sites) yang digagas oleh ICOMOS (International Council on Monuments and Sites) pada tahun 1982. ICOMOS sendiri menetapkan tema peringatan Hari Pusaka Dunia 2013 adalah ‘Heritage of Education’. Agenda peringatan ini merupakan salah satu puncak kegiatan yang menandai dua dasawarsa gerakan pelestarian pusaka Indonesia melalui kegiatan sepanjang tahun – Tahun Pusaka Indonesia 2013 dengan tema ‘Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat’.



Perayaan Hari Pusaka Dunia 2013 di Trowulan merupakan kerja sama Jaringan Pelestarian Majapahit dan BPPI (Badan Pelestarian Pusaka Indonesia) serta ICOMOS Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Kehutanan, serta Kementerian Pekerjaan Umum. Adapun agenda acara yang digelar di Trowulan pada 17-18 April 2013, meliputi Pameran Poster Majapahit & Kriya Kreatif (Desa Bejijong), Kunjungan ke situs Nglinguk (Desa Nglinguk), Diskusi Pelestarian Majapahit “Siapa Telah Melakukan Apa” (Ruang Pertemuan BPCB), Jelajah Pusaka Majapahit (Situs Trowulan), dan lain-lain.

Tujuan puncak acara peringatan Hari Pusaka Dunia 2013 di Trowulan bahwa bahwa Jaringan Pelestarian Majapahit dan BPPI bermaksud mengapresiasi situs Majapahit di Trowulan dalam Hari Pusaka Dunia 2013. Diharapkan momentum ini dapat memicu komitmen berbagai institusi dalam kerjasama pengelolaan yang lebih baik, seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan segera menetapkan status sebagai situs Cagar Budaya, Kementerian Pekerjaan Umum agar menetapkan status sebagai Kawasan Strategis Nasional, serta Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat untuk mendorong proses pengakuannya sebagai Pusaka Dunia (World Heritage). Oleh karena itu dalam booklet acara tertulis tentang tantangan dalam pelestarian situs Majaphit di Trowulan sebagai berikut:

1. Kerusakan berat akibat penelantaran dalam waktu lama
2. Kurangnya kordinasi di antara pemangku kepentingan. Telah banyak aktivitas yang dilakukan namun tidak     terhubungkan satu sama lain.
3. Rendahnya kesadaran pemangku kepentingan dalam prioritas pelestarian seperti pabrik bata sekitar situs,     pembangunan rumah permanen, jalan dan konstruksi lainnya. yang mengakibatkan kerusakan fisik dan           hilangnya data historis.
4.Tidak konsistennya program, kebijakan serta lemahnya penerapan peraturan.
5.Degradasi fisik yang disebabkan banyak struktur terkubur di dalam tanah dan rentan akan bencana alam        seperti banjir.
6.Kurangnya sumber daya finansial dari pemerintah untuk upaya pelestarian, misalnya terbatasnya dana            untuk sosialisasi pentingnya pelestarian kepada masyarakat dan minimnya petugas pengawas di area situs.
7.Keseluruhan area ibu kota Majapahit saat ini belum didefinisikan sebagai Cagar Budaya yang berkekuatan    hukum serta Kawasan Strategis Nasional.
8. Hanya ada satu Masterplan pengembangan arkeologis sejak 1986 yang perlu disesuaikan dengan kondisi     terkini serta perkembangan di area ini, serta ditindak lanjuti dengan Detailed Engineering Design (DED)          an Pemetaan Sosial (Social Mapping).
9.Hampir seluruh situs ini tidak terjangkau untuk penyandang difabel.

Di berbagai daerah Indonesia, mitra pelestari BPPI juga merayakannya dalam beragam bentuk aktivitas:

1. Jelajah Pusaka dan Diskusi Kota Lama Padang Pasca-Gempa
Tema diskusi adalah Kota Lama Padang Pasca-Gempa 2009 oleh Komunitas
Pusaka Universitas Bung Hatta dan Heritage Camp Padang.

2. Tarian Spontan ( Flashmob), Padang
Kegiatan Flashmob oleh Heritage Camp bersama mahasiswa BSDM FIB Universitas Andalas di Padang.

3. Pameran Foto Kota Lama, Padang
Dokumentasi Kota Padang Lama dan Kota Padang sekarang diselenggarakan oleh LPM gema Justisia Universitas Andalas bekerja sama dengan Heritage Camp Padang.

4. Pecha Kucha : Komunitas Bicara Pusaka
Komunitas Senthir Jogjakarta mengajak berbagai komunitas untuk berbicara tentang pelestarian pusaka.

5. Jomohe (Jogja Mobile Heritage)
Kegiatan jelajah Malioboro dengan menggunakan aplikasi handphone bernama
Jomohe. Pelaksanaan bersama Konsorsium Pendidikan Pusaka Yogyakarta.

6. Pameran Kota Gede
Pameran ini akan menampilkan Koleksi Perpustakaan Heritage Kotagede serta pentas kesenian.

7. Pawai dan Jamming Hari Pusaka Dunia, Jogja
Pawai ini akan melibatkan kurang lebih 200 peserta. Parade ini akan dimulai dari parkiran Abu Bakar Ali kemudian menyusuri Jalan Malioboro , kemudian Jl. A. Yani dan di akhiri Monumen Serangan Oemoem 1 Maret (titik 0km).

8. Diskusi Pusaka Ternate Heritage Society
Tema : Antara Pelestarian Pusaka dan Pembangunan. Bekerja sama dengan Litera Institute di Nation Building Corner Library, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara.

9. Diskusi dan Aksi Pusaka Alam oleh Yayasan ASPISIA dan BPPI
Diskusi ini mengusung tema tentang Pelestarian Pusaka Alam di Sulawesi Utara Pengalaman dari Taman Nasional Bunaken dan Danau Tondano yang akan dilaksanakan di Rumah Kopi Billy Kawasan Megamas Manado pada tanggal 16 April 2013.

10. Pameran Sawahlunto Kreatif
Pameran kali ini diusung dengan tema Sawahlunto Kreatif: Pameran Tenun
Silungkang Warisan Budaya Kota Tua Sawahlunto.

11. Dialog dan Upacara Adat Rote Ndao NTT
Ada 2 kegiatan yakni upacara adat HUS dengan menampilkan Pawai Kuda Berhias dan kegiatan melaksanakan dialog Forum Raja-Raja Wilayah I NTT di Rumah Adat Raja Ti’e.

12. Jelajah Kawasan Bali oleh PWK UNHI
Kegiatan jelajah kawasan dengan memotret kondisi sosial masyarakat disana.

13. Upacara Sonjo Desa - Borobudur
upacara “Sonjo Desa” dan kegiatan pentas seni, baca puisi/geguritan serta sarasehan budaya oleh Warung Info Jagad Cleguk beserta Sekolah Lapangan Kawasan Borobudur dan BPPI.

14. Diskusi Kauman dan Keistimewaan Yogyakarta
Pembahasan peran kampong Kauman dan Keistimewaan Yogyakarta. Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Blusukan Kampong Jogja bekerja sama dengan takmir masjid gede Kraton Yogyakarta.

15. Mengenal Kembali Pusaka Kutai Kertanegara
Jalan-jalan kawasan pusaka. diskusi, penelusuran dan identifikasi pusaka diselenggarakan oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kab. Kutai Kertanegara

16. Gathering Komunitas dan Organisasi Kampus - Jakarta
Acara ini akan terdiri atas Jelajah Museum, Diskusi Budaya dan Flash Mob Hari
Pusaka Dunia. Lokasi Halaman Museum Fatahilah.

18. World Heritage Day Awareness , Bandung
Kegiatan mengumpulkan testimony dari para pengunjung Car Free Day lalu diupload melalui sosial media dan mensosialisasikan aksara kuno bersama AKSAKUN.

19. Diskusi Pelestarian Naskah Cirebon sebagai Pusaka Budaya Indonesia Kendi Pertula (Komunitas Pusaka Cirebon) menyelenggarakan diskusi bulanan yang sekaligus bentuk partisipasi dalam rangka Hari Pusaka Dunia.

Semoga tema ‘Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat’ akan menjadi karya nyata yang sesungguhnya dalam realitas kehidupan rakyat Indonesia! (apw)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar