Rabu, 10 Oktober 2012

Pentas Monolog 'Masmirah', 13 Oktober 2012

                                                                      poster design by hisyam mawardi
 
Drama monolog karya Arthur S. Nalan ini mengkisahkan kehamilan misterius seorang wanita bernama Masmirah. Tak terlalu terang apa yang hendak disampaikan oleh penulis naskah mengenai sisi mistis dari sebuah proses kehamilan, drama ini justru mampu mengilhami aktor 


yang memainkannya kali ini. Mijil Pawestri adalah alumni ISI jurusan Seni Peran (keaktoran) yang kini sedang menguji dirinya sebagai aktor dengan memerankan Masmirah. Berikut ini adalah deskripsi singkat naskah monolog Masmirah :

Suara
gending Jawa mengalun mengiri masuknya penonton ke dalam gedung pertujukan. Dari awal, penonton sudah digiring ke alam Jawa. satu persatu suara saron bertalu-talu. Panggung masih nampak gelap. Sesosok wanita nampak di panggung. Beriring cahaya yang mulai menerangi bagian panggung. wanita itu duduk bersimpuh dengan wayang dan kembang-kembang berwarna merah. mulailah ia bercerita, menceritakan kisah hidupya.

Masmirah. itulah nama wanita itu. wanita yang sedang hamil, dan mulai menceritakan perihal kehamilannya. sebab hamilnya aneh, ia sempat mendatangi dokter. Dokter hanya bilang dia masuk angin. kemudian ia terus bertannya. Suaminya sendiri Mardowo (suami kedua) tidak percaya akan kehamilan Masmirah. Siapa yang mau percaya, bahwa ternyata Masmirah hamil berawal dari sebuah mimpi. Masmirah mimpi bertemu Raja Majapahit. Kemudian Raja itu ingin mengawini Masmirah. Awalnya ia menolak. Sampai akhirnya ia mau juga dan berbuah kehamilan yang aneh. Hal inilah yang membua
t Mardowo berang sampai kemudian meninggalkan Masmirah dan menjadi pengguna obat-obataan sampai menjadi pasien tempat rehabilitasi.

Akhirnya, Masmirah mendatangi seorang
kyai. Dari sanalah ia mendapatkan keterangan yang ia benar-benar yakini. Bahwa ia benar-benar hamil dan anaknya akan lahir saat bintang kemukus datang. Namun sangat disayangkan. setelah anaknya lahir dan ia bernama "Sembodo", meninggal di usia muda. Sejak peristiwa itu, Masmirah menjadi seorang paranormal yang sangat terkenal dengan nama panggilan Mbok Pagedhongan.

Bekerja sama dengan komunitas musik Girilaja dan beberapa seniman pertunjukan, Dewan Kesenian Mojokerto menyelenggarakan pementasan ini sebagai wujud peningkatan daya apresiasi warga Kota Mojokerto. Drama ini akan berlangsung di Gedung Dewan Kesenian Mojokerto pada hari Sabtu malam, tanggal 13 Oktober 2012 dengan tanpa memungut biaya tiket masuk alias Gratis. Secara khusus, drama ini disutradarai oleh M. Nur Baderi / Mamack, pengajar seni drama di beberapa SMA di Kabupaten Mojokerto, dengan penekanan pada eksplorasi psycho-neurotika dalam diri aktor pemainnya mengingat drama ini memiliki sinkronisitas antara peristiwa yang dialami sang tokoh dengan pemerannya. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana konflik batin yang dialami oleh Masmirah, silahkan menikmati tontonan tersebut di tempat & waktu yang telah tertera di atas. Selamat menonton !

1 komentar: