INFO
Pusaka
Rakyat; Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan Budayanya
Latar
Belakang
Ragam pusaka (heritage) Indonesia lahir dan
hidup di segala ruang dan waktu. Baik dalam wujudnya sebagai pusaka alam (natural
heritage) maupun pusaka budaya (cultural heritage), pusaka Indonesia
tidak pernah lepas dari konteks sistem yang melingkupinya; kapan pun dan di
manapun. Pusaka Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara selalu dipengaruhi
oleh dinamika alam dan budaya sepanjang sejarah keberadaannya. Kedekatan antara
budaya manusia Indonesia dengan lingkungan alam yang melingkupinya memunculkan
saujana-saujana pusaka yang unik dan dinamis. Saujana bermuatan pusaka itu
terbentuk di manapun ada kehidupan, baik di kawasan perdesaan maupun perkotaan.
Budaya manusia Indonesia mencerminkan kedekatan itu, sehingga muncul budaya
masyarakat agraris, masyarakat ladang, masyarakat pesisir, dan sebagainya.
Apapun bentuk masyarakat dan budaya
yang hidup di satu ruang dan waktu, mereka kemudian melahirkan suatu
konsep pembangunan peradaban. Dalam masyarakat agraris/petani
muncul konsep “pembagian/kesatuan lima”, yang di Jawa disebuat mancapat
(persekutuan antara sebuah desa dengan empat desa-desa tetangganya yang
terdekat dan letaknya kira-kira sesuai dengan keempat arah mata angin).
Sementara, dalam masyarakat ladang muncul konsep “pembagian/kesatuan tiga”.
Konsep terakhir itu di masyarakat Sunda dikenal dengan “tritangu”, di Minang
sebagai “tigo sejarangan”, dan di Batak sebagai “dalian na tolu”. Konsep
tersebut bukanlah bagian dari sebuah sistem administrasi, tetapi
lebih merupakan cermin sosial kehidupan kolektif masyarakat tersebut.
Namun, prinsip tradisional ini semakin luntur dan hilang sejak awal abad XX
ketika pemerintah Hindia Belanda memberlakukan sistem administrasi kelurahan
dan kecamatan.
Dalam proses selanjutnya, sebagian
kelompok berserak ke tempat-tempat yang kemudian bernama kota. Ciri utama
masyarakat perkotaan adalah basis kehidupannya yang tak lagi mendasarkan diri
pada sektor agraris, melainkan perdagangan dan jasa. Mekanisme pembagian peran
juga muncul di perkotaan sebagai bentuk manajemen sumber daya, yakni berbasis
pada spesialisasi. Kelompok-kelompok itu biasanya kemudian berhimpun dalam
suatu kesatuan yang disebut dengan kampung. Dinamika interaksi masyarakat kota
yang tinggi menjadikan ragam kampung yang muncul di sebuah kota pun sangat
banyak. Kelompok masyarakat yang berhimpun dalam kampung-kampung kota pun tak
hanya berasal dari masyarakat desa-desa di sekitar kota itu, tetapi juga dari
pulau lain, atau bahkan dari mancanegara. Kota pun menjadi hidup dengan
heterogenitasnya yang dinamis. Interaksi antar kelompok dari asal dan
spesialisasi kerja yang berbeda menjadi kota tak hanya menjadi sebuah ruang,
tetapi juga entitas hidup yang selalu bergerak. Kekhasan itu kemudian membangun
ciri kota yang pada akhirnya kadang bisa berbeda antara satu kota dengan kota
yang lain.
Dalam perkembangannya seiring
perubahan Nusantara menuju Indonesia, tentu saja ada kampung yang bertahan, ada
yang hilang. Banyak persepsi maupun asumsi atas nama modernitas, melihat
kampung sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman, perlu ditata sedemikian rupa.
Muncul juga ungkapan "kampungan" yang berkonotasi negatif, seolah
menguatkan bahwa entitas ini layak untuk “dilenyapkan”. Padahal, kampung
memiliki karakteristiknya sendiri, memiliki sejarahnya sendiri, dan
memiliki kehidupannya sendiri. Bahkan kampung adalah pusaka bagi rakyat
Indonesia. Di kampunglah, jejak-jejak peradaban masyarakat urban Indonesia
bermula. Dalam kampung juga tersimpan banyak pengetahuan dan pengalaman
komunitas perkotaan membangun kehidupannya dari generasi ke generasi. Maka
kehilangan kampung bagi kota, ibarat pohon kehilangan akarnya. Disinilah letak
penting pelestarian keberadaan kampung, baik lingkungan maupun budayanya.
Kota Surabaya telah tercatat pernah memiliki sebuah
program monumental yakni Kampung Improvement Program pada medio tahun
80-an. Dengan semangat dan pendekatan yang baru, Surabaya sebagai tuan
rumah Temu Pusaka Indonesia 2012 dengan bangga mengusung tema “Pusaka
Rakyat: Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan Budayanya” sebagai
momentum bagi kajian maupun pelestarian kampung di Indonesia maupun di
dunia pada umumnya.
Tujuan
·
Membangun
pemahaman kepada publik pelestarian pusaka Indonesia tentang potensi pusaka
yang terkandung di dalam kampung-kampung kota dan komunitas yang hidup di
dalamnya.
·
Membangun
jejaring pengetahuan antar kampung di Indonesia yang melibatkan para pihak,
mulai dari tingkat lokal hingga nasional untuk memperkuat gagasan pelestarian
pusaka kampung.
·
Menyusun
peta jalan menuju rencana strategis pelestarian kampung sebagai pusaka rakyat
yang akan dilaksanakan sebagai bagian dari agenda tindak lanjut Dasa Warsa
Pelestarian Pusaka Indonesia 2003 - 2013.
·
Memberikan
rumusan masukan strategis kepada pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota
dan tingkat nasional tentang sisi penting pelestarian kampung dan pusaka rakyat
yang terkandung di dalamnya sebagai bagian dari agenda rencana pembangunan
wilayah jangka menengah dan jangka panjang.
·
Mendorong
inisiatif pelestarian pusaka rakyat di tingkat regional ASEAN melalui aksi
pelestarian dalam jaringan kampung kota yang berdampak pada perbaikan kualitas
hidup masyarakat perkotaan serta berkurangnya masalah lingkungan dan sosial
perkotaan.
Susunan
Acara
Kamis, 18/10/2012
Trowulan,
Mojokerto, Jawa Timur: Jelajah Pusaka
07.00 –
09.00 -
Perjalanan Surabaya – Trowulan
Perjalanan Surabaya – Trowulan
09.00 –
12.00 -
Pengantar tentang Trowulan Prof. Mundardjito
Kunjungan ke Pusat Informasi Majapahit
Istirahat dan makan siang
Pengantar tentang Trowulan Prof. Mundardjito
Kunjungan ke Pusat Informasi Majapahit
Istirahat dan makan siang
12.00 –
15.00
Jelajah Pusaka: Candi Tikus, Bajang Ratu, Proyek Arkeologi Terpadu (PATI), Sentonorejo
Jelajah Pusaka: Candi Tikus, Bajang Ratu, Proyek Arkeologi Terpadu (PATI), Sentonorejo
15.00 –
17.00
Perjalanan Trowulan – Surabaya
Perjalanan Trowulan – Surabaya
Balai
Kota Surabaya: Pembukaan TPI 2012 “Malam Sahabat Pusaka”
19.00 –
21.00
Sambutan selamat datang, pembukaan, dan pidato kunci: Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), I Gede Ardika (Ketua BPPI)
Makan malam dan ramah tamah
Kesenian
Sambutan selamat datang, pembukaan, dan pidato kunci: Tri Rismaharini (Walikota Surabaya), I Gede Ardika (Ketua BPPI)
Makan malam dan ramah tamah
Kesenian
Jumat,
19/10/2012
Bank
Indonesia Jl. Garuda No. 1 Surabaya: Temu Wicara
09.00 –
12.00
Dialog dan Berbagi Pengalaman “Pelestarian Kampung di Berbagai Daerah”
Dialog dan Berbagi Pengalaman “Pelestarian Kampung di Berbagai Daerah”
·
Sejarah dan
Perkembangan Kampung di Indonesia
·
Permasalahan
Pelestarian Budaya dan Lingkungan Kampung
·
Kemitraan
dan Strategi Pelestarian Kampung
Moderator: I Gede Ardika, Catrini P. Kubontubuh
Pembicara: Timoticin Kwanda, Laretna T. Adishakti, Myra P. Gunawan
Peserta: Organisasi pelestarian se-Indonesia, observer, media, akademisi, umum
Pembicara: Timoticin Kwanda, Laretna T. Adishakti, Myra P. Gunawan
Peserta: Organisasi pelestarian se-Indonesia, observer, media, akademisi, umum
12.00 – 13.00
Istirahat dan makan siang
Istirahat dan makan siang
13.00 –
15.00
Lanjutan Dialog
Pembicara: Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (MATASEGER), Warga Manukan (GAMAN), dan lain-lain
Peserta: Organisasi pelestarian se-Indonesia, observer, media, akademisi, umum
Lanjutan Dialog
Pembicara: Masyarakat Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (MATASEGER), Warga Manukan (GAMAN), dan lain-lain
Peserta: Organisasi pelestarian se-Indonesia, observer, media, akademisi, umum
15.00 –
18.00
Temu Mitra Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia
Peserta: Anggota BPPI, Mitra BPPI
Temu Mitra Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia
Peserta: Anggota BPPI, Mitra BPPI
18.00 –
18.30
Makan malam
Makan malam
18.30 –
21.30
Rapat Dewan Pimpinan BPPI untuk anggota Dewan Pimpinan BPPI (Internal)
Rapat Dewan Pimpinan BPPI untuk anggota Dewan Pimpinan BPPI (Internal)
18.30 –
22.00
Jelajah Pusaka Surabaya: Mlaku-Mlaku nang Suroboyo untuk peserta
Jelajah Pusaka Surabaya: Mlaku-Mlaku nang Suroboyo untuk peserta
Sabtu,
20/10/2012
Kampung
Kemasan, Gresik: Anjangsana Pusaka
07.30 –
09.30
Perjalanan Surabaya – Kampung Kemasan, Gresik
Perjalanan Surabaya – Kampung Kemasan, Gresik
09.30 –
10.30
Sambutan Bupati Gresik di Pendapa Mijil, Alun-Alun Gresik
Sambutan Bupati Gresik di Pendapa Mijil, Alun-Alun Gresik
10.30 –
11.45
Jelajah Pusaka Kampung Kemasan
Jelajah Pusaka Kampung Kemasan
11.45 –
12.00
Sholat Dzuhur di Masjid Kemasan
Sholat Dzuhur di Masjid Kemasan
12.00 –
14.00
Lanjutan Jelajah Pusaka dan makan siang
Lanjutan Jelajah Pusaka dan makan siang
14.00 –
15.00
Perjalanan ke Kampung Manukan
Perjalanan ke Kampung Manukan
Kampung Manukan, Surabaya: Anjangsana Pusaka, Pameran, dan Diskusi
15.00 –
16.00
Anjangsana Pusaka dan pembukaan pameran “Kampung Hijau dan Lestari”, serta bazaar
Pembukaan pameran: Pia Alisjahbana (BPPI) dan Lurah setempat
Anjangsana Pusaka dan pembukaan pameran “Kampung Hijau dan Lestari”, serta bazaar
Pembukaan pameran: Pia Alisjahbana (BPPI) dan Lurah setempat
16.00 –
17.30
Diskusi: Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan Budayanya
Moderator: Eka Budianta
Pembicara: Wakil kampung di Surabaya, Wakil kampung luar Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya
Diskusi: Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan Budayanya
Moderator: Eka Budianta
Pembicara: Wakil kampung di Surabaya, Wakil kampung luar Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya
17.30 –
18.00
Sholat Maghrib
Sholat Maghrib
18.00 –
18.30
Rembug "Ikrar Surabaya 2012"
Rembug "Ikrar Surabaya 2012"
19.00 –
21.00
Bazar Kampung “Kuliner Suroboyo” (makan malam peserta dibeli di bazaar)
Pertunjukan Pusaka Rakyat: Musik Patrol, Remo, Ludruk Tjap Tunjungan
Bazar Kampung “Kuliner Suroboyo” (makan malam peserta dibeli di bazaar)
Pertunjukan Pusaka Rakyat: Musik Patrol, Remo, Ludruk Tjap Tunjungan
Minggu,
21/10/2012
Auditorium
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya: Seminar “Senarai Temu
Pusaka Indonesia 2012” dan penutupan
08.00 –
08.30
Pendaftaran
Pendaftaran
08.30 –
09.00
Pembukaan
Pembukaan
09.00 –
10.30
Pidato kunci (@ 30 menit)
Pembicara kunci:
Pidato kunci (@ 30 menit)
Pembicara kunci:
·
Tri
Rismaharini (Walikota Surabaya)
·
Joko Widodo
(Jaringan Kota Pusaka Indonesia)
·
Dorodjatun
Kuntjorojakti (BPPI)
10.30 –
11.30
Paparan hasil TPI 2012 – Surabaya
Paparan hasil TPI 2012 – Surabaya
·
Aditya
Nugraha
·
Catrini P.
Kubontubuh
Ikrar Surabaya 2012 oleh seluruh peserta
11.30 –
12.00
Penutupan Temu Pusaka Indonesia 2012
Penutupan Temu Pusaka Indonesia 2012
12.00 –
13.00
Makan siang
Makan siang
Surabaya dan sekitarnya: Jelajah Pusaka Tambahan (opsional, biaya ditanggung peserta. Harap hubungi contact person masing-masing)
13.00 - ...
·
Jelajah
Pulau Bawean
Masyarakat
Pecinta Sejarah dan Budaya Gresik (MATASEGER).
CP: Bapak Noed (0859 3114 9472 | info.grissee[at]gmail.com)
CP: Bapak Noed (0859 3114 9472 | info.grissee[at]gmail.com)
·
Melantjong
Petjinan Soerabaia
Komunitas
Jejak Pecinan.
CP: Paulina Mayasari (0812 3047 311 | pitics[at]gmail.com)
CP: Paulina Mayasari (0812 3047 311 | pitics[at]gmail.com)
·
Manic Street
Walker
Perpustakaan C2O.
CP: Anitha Silvia (0856 4543 8964 | anithasilvia[at]gmail.com)
CP: Anitha Silvia (0856 4543 8964 | anithasilvia[at]gmail.com)
Pendaftaran
Peserta
Biaya Pendaftaran:
·
Rp
750.000,00 (umum/instansi)
·
Rp
300.000,00 (Anggota/Mitra
BPPI; komunitas pelestari pusaka di/dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo,
dan Mojokerto)
·
Rp
150.000,00 (pelajar/mahasiswa)
Biaya pendaftaran meliputi biaya pendaftaran,
seminar-kit, transportasi lokal saat jelajah pusaka, konsumsi selama acara
(kecuali saat Bazaar Kampung Manukan). Biaya pendaftaran tidak meliputi biaya
akomodasi/penginapan (ditanggung setiap peserta).
Pembayaran biaya pendaftaran dilakukan melalui :
·
Tunai, diserahkan paling lambat pada saat
registrasi 18 Oktober 2012 kepada panitia
·
Transfer, via rekening bank: BCA No. Rek.:
1010791339 a.n. Elendra Tri Citra Buono
Scan bukti transfer mohon di-email ke firstarizkihuda[at]gmail.com
Unduh formulir
pendaftaran sebagai peserta Temu Pusaka Indonesia 2012 - Surabaya:
Setelah form ini diisi mohon dikirim melalui email ke:
Partisipasi
Lainnya
·
Mengisi
pameran di Bank
Indonesia & Kampung Manukan, berupa:
o Poster kegiatan organisasi dengan tema “Pusaka
Rakyat: Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan Budayanya” dengan
format kertas A2 (dilaminating press mika)
o
X-Banner
atau Roll Banner organisasi/program
o
Brosur
organisasi/program
o
Cinderamata
kerajinan dari daerah masing-masing
o
Merchandising
·
Menuliskan pengalaman
individu/instansi/organisasi pelestarian di daerah masing-masing terkait
tema “Pusaka Rakyat: Pelestarian Kampung beserta Lingkungan dan
Budayanya”. Tulisan agar dikirimkan melalui email ke anugraha[at]petra.ac.id sebelum
11 Oktober 2012 (kurang lebih 750 kata, bahasa Indonesia atau bahasa Inggris).
Kumpulan tulisan akan diterbitkan dalam bentuk buku.
·
Menuliskan
profil organisasi/institusi dan informasi aktivitas pelestarian dilengkapi foto-foto pendukung
agar dikirimkan melalui email keanugraha[at]petra.ac.id sebelum
11 Oktober 2012 (kurang lebih 750 kata, bahasa Indonesia atau bahasa Inggris).
Kumpulan tulisan akan diterbitkan dalam bentuk buku.
Catatan
Teknis untuk Peserta
·
Peserta dari
luar Surabaya diharapkan sudah check-in pada tanggal 17 Oktober
2012.
·
Meeting
Point bagi keberangkatan bus ke lokasi acara adalah di Balai Kota Surabaya.
·
Peserta
Jelajah Pusaka Trowulan (Kamis, 18 Oktober 2012) membawa pakaian khas daerah
masing-masing untuk dikenakan saat Malam Sahabat Pusaka (Pembukaan Temu Pusaka
Indonesia 2012). Mengingat waktu yang terbatas maka bus yang membawa seluruh
peserta Jelajah Pusaka Trowulan akan langsung menuju ke lokasi acara Malam
Sahabat Pusaka di Balai Kota Surabaya. Pada acara ini peserta diberi
kesempatan untuk memperkenalkan diri dan organisasinya, termasuk menampilkan
kesenian khas daerah masing-masing.
·
Bila
membutuhkan bantuan dalam mengurus akomodasi penginapan selama di Surabaya
harap menghubungi Agoes Tinus Lis Indrianto (HP: 0816 535 347)
Susunan
Panitia
·
Ketua:
Adrian Perkasa
·
Wakil Ketua
I: Aniendya Christianna
·
Wakil Ketua
II: Elanto Wijoyono
·
Sekretaris:
Aditya Nugraha
·
Wakil
Sekretaris: Chandra Pratama Setiawan
·
Bendahara:
Sultan Firstarizki
·
Wakil
Bendahara: Elendra Tri Citra Buono
·
Acara:
Sabrot D. Malioboro
·
Humas dan
Publikasi: Rizky Aprillian
·
Dokumentasi:
Muhammad Fathoni, Winton Danardi, Michael Purwagani, Vicky Hanggara
·
Kesekretariatan:
Erica Yudisia, Novia S. Prajugo, Katherine Yuliana
·
Dana: Henry
Najoan, Said Faisal Basymeleh
·
Transportasi
dan Akomodasi: Agoes Tinus Lis Indrianto, Eric Stenly, Gabriela Anindya
Santika, Muhammad Iqbal
·
Materi
Publikasi: Putu Mahendra Wijaya, Cecilia Suhargo, Dwi Anom Kusumo, Handy
Budiono, Amos Arya, Elang Cakra
·
Dekorasi dan
Perlengkapan: Ignatia Gisela, Devina Faustine W., Melina S., Delly Dewantara,
Stevie Pramudita, Gregorius Andry Laksmana, Liemanto, William Suharli
·
PIC
Event:
o
Awang
Firmansyah (Jelajah Pusaka Trowulan)
o
Adrian
Perkasa (Malam Sahabat Pusaka)
o
Lilik Wahyu
Athariyanto (Temu Mitra Pusaka)
o
Oemar
Zainoeddin (Jelajah Pusaka Gresik)
o
Awang
Firmansyah (Anjangsana Pusaka)
o
Agoes Tinus
Lis Indrianto (Mlaku-Mlaku nang Suroboyo)
o
Peter J.
Manoppo (Senarai Temu Pusaka)
Informasi
Lebih Lanjut
Panitia
merekomendasikan beberapa pilihan hotel di Surabaya dengan diskon khusus untuk
peserta Temu Pusaka Indonesia.
Informasi
lebih lanjut bisa klik dihttp://indonesianheritage.info/informasi-hotel atau hubungi panitia: Agoes Tinus Lis Indrianto (0816 535 347).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar